Erstaunlich in der Stadt Köln

3:31 AM Unknown 0 Comments



Cerita ini adalah pengalaman ketika 2010. Pengalaman berkunjung ke salah satu kota kecil di negara kecil Jerman, yaitu Cologne/Koln.
Berangkat dari Soehatta Airport pada malam hari dengan Turkish Airlines dengan keadaan badan yang begitu lemas, karena kurang tidur (maklum, this is my first berkunjung ke negara yang sudah lama diimpi-impikan). Saya pergi kesana dengan sahabat saya orang Jerman (tetapi tidak asli, dia adalah naturalisasi pemerintah Jerman, sebelumnya adalah warga Jogja & Indonesia), namanya Artha. Dia kuliah dan bekerja di Koln, kebetulan dia sedang berlibur di Indonesia dan sekalian lah membantu saya dalam memproses Paspor dll untuk pergi ke Jerman.
Tujuan utama saya ke Jerman adalah bekerja membantu Artha dan keluarganya di usaha keluarganya disana.

Ataturk Intl Turki
Sebelum ke Koln, kami transit dulu di Ataturk Intl Turki, penerbangan selama 15 jam dari Jakarta. Selama di Turki, kami diberikan waktu istirahat selama 6 jam oleh pihak Airlines, dan kami memutuskan untuk tidur di hotel terdekat, kebetulan ada khusus untuk backpacker jadi ya bisalah untuk mengirit uang.
Waktu terus berjalan, 6 jam sudah hampir dekat, kami pun segera ke bandara dan melanjutkan penerbangan ke Koln. Penerbangan ke Koln menghabiskan waktu 2 jam saja.

Mendarat di Koln
Dan pesawat pun mendarat di kota Koln, sungguh luar biasa kota ini, hampir tidak percaya bahwa saya bisa juga menginjakan kaki di negara luar biasa ini terutama di kota Koln! Bersih, teratur, simple.
Suhunya disini benar-benar sangat dingin, terasa seperti ketika dulu saya pernah membuka kulkas di rumah saya, hahahaha.
Kata sahabat saya, suhu di kota ini bisa minus 1 derajat celcius di malam musim dingin dan plus 24 derajat celcius di hari-hari musim panas. Dan kebetulan saya ke Koln tepat di musim dingin, tapi untungnya sahabat saya sudah menata cara berpakaian saya sebelum kesini, yaitu dengan double t-shirt dan 1 jaket tebal.
Kami di bandara dijemput adiknya Artha (Remanatha) dan sahabat Artha yang sekarang juga jadi sahabat saya, Rachel. Kami menuju ke rumah Artha sekitar 10 menit saja. Kami beristirahat di rumah sambil ngobrol ringan dengan Artha dan keluarganya. Saya dan Artha merencanakan pagi yang selanjutnya & hari-hari kedepan barulah kami berkelana di kota Koln.
Di rumah Artha, kami mengadakan party kecil-kecilan di halaman samping rumah Artha, ada grillen atau bakar-bakar sosis, ada pula gudeg, tahu-tempe, udang keju, salad, es campur ala Koln (semangka, apel, mangga, lemon), kopi, dll. Nah khusus kopi, kata ibunya Artha: Mau ngopi? lebih baik siapkan yang bubuk kalau tidak mau lebih repot. Disini banyak yang menjual kopi bijian, bukan bubuk, sehingga perlu dihancurkan dengan Coffee Machine terlebih dahulu. Dan disini lebih banyak yang meminum kopi atau soda ketimbang air mineral.

Mulai menjelajahi kotanya Podolski
Pagi yang selanjutnya pun datang, saya-Artha-Remanatha-Rachel sarapan bareng dengan keluarganya Artha. Di meja sudah disiapkan roti, sosis, susu dan berbagai macam selai.
Usai sarapan, kami berempat berpamitan dengan orang tuanya Artha untuk pergi menjelajahi kota Koln dengan berjalan kaki. Kami memutuskan untuk berjalan kaki karena di kota ini terbilang dekat jika ingin kemana-kemana di sekitar kota ini, angkutan umum juga terbilang banyak dan aman.
Jika anda ingin pergi ke daerah lain, anda disediakan banyak pilihan alat transportasi. Anda bisa menggunakan kereta, ada 4 macam kereta lokal disini, yaitu U-Bahn (bawah tanah), S-Bahn, Regional-Bahn, dan Regional Express. Anda bisa membeli tiket di mesin penjual otomatis yang sudah disediakan, mesin tersebut sudah memiliki bahasa selain bahasa Jerman (yaitu Inggris dan Prancis). Tetapi tidak semua menggunakan mesin penjual tiket otomatis.
Selain kereta, anda juga bisa menyewa sepeda di Hauptbahnhof dengan kartu kredit, mereka menghitung per menit. Gak perlu malu untuk bersepeda! Disini banyak temannya, bule-bule pula! Hahahaha.

Di Koln hari pertama jelajah, kami ke kantor sipil untuk mendaftarkan saya di kota tersebut. Cukup bawa paspor, visa, mietvertrag (surat persetujuan antara saya dan hausmeister/pemilik rumah yang kita tempati). Kemudian ke bagian asuransi kesehatan/Krankenversicherung dan membuka rekening Bank di salah satu Bank di Jerman dan mengurus provider selular untuk memudahkan saya berkomunikasi selama hidup di Jerman.
Setelah itu kami mengirim surat untuk registrasi ke KJRI Frankfurt via Pos.

Setelah mengirim surat untuk registrasi, kami mengunjungi sungai Rhine untuk leyeh-leyeh di musim dingin. Jika musim dingin, banyak orang yang duduk-duduk di dekat sungai Rhine sambil meminum beer untuk menghangatkan badan mereka, tapi tidak sedikit pula yang berciuman bersama kekasihnya, haha.
Selain itu, cukup berjalan kaki saja jika ingin mengunjungi tempat-tempat di Koln, atau menggunakan kereta bawah tanah (U-Bahn).
Dan untuk di kota ini, anda tidak perlu khawatir kalau bahasa Jerman anda kurang lancar, karena disini banyak papan informasi yang menggunakan bahasa Inggris dan rata-rata orang dewasa disini Englishnya Fluent!
Di jalanan, kami sambil ngobrol dan tak jarang pula bercanda dengan bahasa Jawa mengerjai Rachel yang orang asli Jerman.
Orang-orang asli/sudah lama menetap di Koln kebanyakan jarang mandi! Mandi hanyalah untuk pergi ke pesta atau pergi ke tempat lainnya. Tetapi ada yang saya salut sekaligus menjengkelkan, yaitu ketika saya dibawa ke salah satu Foodcourt, disini anda dituntut mandiri, contohnya ketika anda pesan kopi, anda akan diberikan glass dan cup kemudian kopi harus anda sendiri yang membuatnya (sudah disediakan alatnya), kemudian setelah anda selesai makan & minum, anda harus membersihkan sisa-sisa makanan anda sendiri dan alat makan diletakkan di lemari yang sudah disediakan. Artha bilang memang ada Foodcourt yang tidak seperti itu, ada yang seperti di Indonesia, tetapi kebanyakan disini sistemnya ya begitu (sistem mandiri).
Disini hampir semua tempat makan ada akses internetnya (Free). Dan kecepatan internetnya sangat cepat, selama saya disana tidak pernah terbilang lambat atau lemot.

Ketertiban: Dalam hal menyebrang jalan, lebih merasa aman disini ketimbang di Indonesia. Karena disini jauh lebih tertib. Jalan ramai ataupun sepi, tetap saja tertib, tetap saja menyebrang di Zebra Cross.

Jelajah di hari-hari selanjutnya
Di hari-hari selanjutnya kami langkahkan lagi kaki kami, salah satunya adalah berkunjung ke Kolner Dom atau Gereja Kathedral tertinggi di Jerman, letaknya gak jauh dari sungai Rhein. Buka setiap hari  jam 06:00-19:30 (akan ada perubahan jadwal kalau ada acara khusus).
Gereja ini memiliki interior dan eksterior yang sangat indah. Didalam Gereja terdapat patung Yesus Kristus, Gargoyle, Arca, banyak malaikat yang dilukis diatas gerbang dalam Gereja, patung abad pertengahan St. Christopher yang kata sahabat saya itu adalah patung selamat datang dan pelindung wisatawan. Saya juga melihat 5 jendela yang diberikan oleh Ludwig I dari Bavaria, di 5 jendela tersebut terdapat lukisan Bunda Maria dan St. Petrus.
Kalau malam hari, Gereja tersebut disinari oleh lampu-lampu disekelilingnya yang membuatnya semakin luar biasa. Pokoknya anda tidak akan pernah menyesal kalau lihat Gereja yang satu ini! :)







Kalau ke Koln, jangan lupa pula untuk berkunjung ke Altermarkt & Heumarkt. Altermarkt adalah alun-alun dan masih saudaraan sama Heumarkt. Lokasinya ada didekat Heumarkt. Setiap 11 November jam 11:11 selalu diadakan acara karnaval yang dibuka dengan konser, kemudian siang hari dilanjutkan dengan karnaval perempuan Jan und Griet. Konon, dulu juga ada bangunan Gothic terbaik Jerman, tetapi sayang sudah diruntuhkan di Tahun 1853.
Dan Heumarkt terletak disebelah Altermarkt. Dan tertua di kota Koln. Ditengah-tengahnya terdapat patung Raja Prusia, König Friedrich Wilhelm III.
Heumarkt sering digunakan untuk acara-acara seperti konser, pentas budaya, dan pasar Natal. Tak sedikit pula yang menggunakannya untuk berkumpul bersama teman-teman.



Lingkungan tradisional
Veedel (lingkungan tradisional): Disini banya seniman jalanan, bar, galeri seni, toko buku, monumen bersejarah (seperti Eigelsteintorburg), tempat makan. Dan  jangan berpikir hanya Indonesia saja yang punya pasar loak, hehe karena disini pada musim panasnya akan ada pameran seni dan pasar loak/Alte Feuerwache, buka selama 4 minggu, tapi tertib tetaplah yang utama.

Kebersihan di sektor taman kota
Koln memiliki beberapa taman, yakni Volksgarten, Rheinpark. Dilarang buang sampah sembarangan di area ini, anda bisa dikenakan denda jika membuang sampah sembarangan.

Sering ada party dikalangan kerabat
Orang Jerman sering dan suka mengadakan party. Biasanya di sekitar kampus dan untuk kalangan kampus saja, atau juga di halaman rumah. Dan saya sudah empat kali ikut party di Koln ini, ketika itu diajak Artha dan Rachel di BBQ Party dan Birthday Party teman-teman mereka, dan sekali dengan keluarga Artha.

Koln juga ada macetnya!
Di Koln, jika anda menggunakan mobil, anda akan menghadapi macet di hari kerja senin - kamis (7-9 pagi & 4-7 malam), dan jum'at dari jam 2 siang. Selain itu anda akan menghadapi kemacetan dan keramaian ketika di pusat kota dan Deutzer Brücke (Jembatan hijau di sepanjang sungai Rhine), karena sering ada pertunjukkan/pameran/perdagangan. Tetapi tenang saja, jangan berpikir bakalan macet seperti di Jakarta atau Bandung, karena macet disini kalah jauh kalau dibandingkan dengan dua kota yang ada di Indonesia tersebut. Hehe.

Sholat Jumat
Mayoritas di Koln adalah non-Muslim. Tetapi tidak sulit untuk mencari tempat ibadah sholat Jumat. Ada cukup banyak di kota ini.
Tempat ibadah yang sering digunakan untuk mereka sholat Jumat adalah Yunus Emre Camii dan Bosnische Moschee. Kebetulan saya sempat beberapa kali diajak sholat Jumat disana ketika Artha libur. Ketika Artha sudah kembali masuk kuliah, Artha melakukan ibadah sholat Jumat di aula kampusnya dan saya sendiri ke tempat ibadah terdekat, jalanan disini sangat mudah untuk diingat (kalau buat saya lho ya, hehe).
Dan selama sholat Jumat di Koln, saya tidak pernah kehilangan sandal dan tidak pernah pula menyaksikan orang yang kehilangan sandal/sepatunya, pokoknya aman! Hehehehe.

Demikianlah cerita pengalaman saya di Koln. Setelah Koln, saya ada mengunjungi kota lainnya lagi. Dan jika ada waktu luang lagi, akan saya tuangkan di artikel atau postingan selanjutnya.

0 comments: